Para peneliti berhasil mengobservasi tipe bintang mati aneh yang lebih dalam. Penemuan itu dapat membantu menjelaskan ledakan super dahsyat di alam semesta.
Ledakan supernova itu tidak menunjukkan perilaku sebagaimana ledakan lainnya. Beberapa ledakan dengan cara yang sama, tetapi skala yang lebih kecil disebut dengan semburan gamma-ray, di mana semburan tersebut dikenal memiliki energi paling besar dan mampu mencapai kecepatan luar biasa.
Ledakan supernova itu tidak menunjukkan perilaku sebagaimana ledakan lainnya. Beberapa ledakan dengan cara yang sama, tetapi skala yang lebih kecil disebut dengan semburan gamma-ray, di mana semburan tersebut dikenal memiliki energi paling besar dan mampu mencapai kecepatan luar biasa.
Tetapi jika dibandingkan dengan energi gamma-ray yang mengeluarkan cahaya dari bintang, ilmuwan melihat bahwa ledakan supernova memiliki gelombang radio yang lebih rendah energinya.
“Kami berpikir bahwa observasi radio akan menjadi alat yang lebih kuat dalam menemukan supernova jenis tersebut di alam semesta daripada satelit gamma-ray,” ujar Alicia Soderberg dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian di Cambridge Massachusetts.
Soderberg memimpin tim yang mengobservasi ledakan dengan menggunakan teleskop radio Lembaga Sains Nasional Ver Large Array (VLA) di New Meksico.
“Observasi kami menyediakan petunjuk terbaru untuk lebih memahami bagaimana ledakan supernova terjadi dan bagaimana beberapa dari mereka terhubung bahkan dengan semburan energik sinar gamma,” ujar Peneliti Institut Joint VLBI (Very Long Baseline Interferometry) Zsolt Paragi di Belanda.
Observasi terbaru tersebut menunjukkan material yang dikeluarkan dari ledakan supernova disebut SN 2009bb kecepatannya mendekati kecepatan cahaya. Karakteristik ledakan ini pertama kali dilihat pada bulan Maret 2009 yang pada awalnya diperkirakan oleh para ahli sama dengan semburan sinar gamma.
0 komentar:
Posting Komentar